11 November 2021,

Di tengah geliat perekonomian saat pandemi, International Program of Management and Business (IMaBs) FEB UMY mendorong UMKM DIY untuk melihat peluang pasar internasional khususnya peluang ekspor ke New Zealand. Hal ini diwujudkan dengan diadakannya perjanjian kerjasama antara IMaBs FEB UMY dengan Karang Taruna DIY. Melalui kolaborasi diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh UMKM dalam naungan Karang Taruna DIY, ujar GKR Condrokirono, Ketua Karang Taruna DIY. Seluruh UMKM di wilayah provinsi DIY yang memiliki kualitas dan kapasitas ekspor akan didorong untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Optimalisasi kegiatan ekspor ini akan dilakukan dengan diadakannya pelatihan berupa kemampuan pemasaran digital, kemampuan negosiasi, kemampuan pembuatan proposal, serta pelatihan pengelolaan manajemen, ujar Radyan Dananjoyo, Direktur IMaBs.
UMKM yang saat ini berada dalam naungan Karang Taruna ada sekitar 1.000 UMKM dengan berbagai macam produk mulai dari makanan, kerajinan, furniture, hingga teknologi, ujar Solihul Hadi, Ketua Karang Taruna Kota Yogyakarta. 1.000 UMKM ini adalah aset besar bagi Karang Taruna DIY yang perlu dioptimalkan. Guna mendukung agenda besar ini, pihak manajemen Karang Taruna DIY akan melakukan koordinasi dengan dinas UMKM Provinsi DIY, seperti dikemukakan oleh GKR Condrokirono. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah mengundang seluruh UMKM dalam naungan Karang Taruna DIY untuk diberikan arahan sekaligus diperkenalkan dengan importir asal New Zealand, ujar Radyan.
Setelah pelaksaan inisiasi program ekspor UMKM, kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan adalah mengadakan pelatihan pemasaran digital dan pengelolaan produk. Radyan mengungkapkan bahwa program pelatihan pemasaran digital, standar kualitas serta peningkatan kapasitas produk akan dilakukan dengan mengundang ahli di bidang tersebut. Kegiatan ini juga akan melibatkan mahasiswa dan dosen dari IMaBs. Hal ini dilakukan sebagai salah satu proses praktik materi pembelajaran yang selama ini dilakukan dalam bangku kuliah. Sebagaimana diungkapkan oleh Radyan, salah satu value dari IMaBs adalah Balance dimana mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan soft skill dan hard skill yang berimbang. Kombinasi kemampuan soft skill dan hard skill merupakan nilai tambah bagi mahasiswa serta uniqueness yang akan dimiliki mahasiswa ketika mereka menyelesaikan pendisikannya di bangku kuliah. Sehingga kerjasama yang dijalin oleh IMaBs dengan Karang Taruna DIY merupakan sebuah milestone kolaborasi antara akademisi dan praktisi yang dapat memberikan manfaat bagi semua pihak mulai dari mahasiswa hingga pelaku bisnis UMKM, pungkas Radyan. Pada akhirnya, kolaborasi ini diharapkan mampu memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.